THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 10 Oktober 2008

BAB V

BAB V

PENGUJIAN HIPOTESIS

5.1. Hipotesis 1

Paritas induk memengaruhi beberapa performan reproduksi pasca partus yang terdiri dari pengeluaran plasenta, pengeluaran lochia, estrus pertama pasca partus, involusi uteri, estrus kedua pasca partus, intensitas estrus, service per conception, glukosa darah, nitrogen urea darah, skor kondisi tubuh, bobot tubuh dan produksi susu pada induk sapi perah Fries Holland.

Penunjang:

1. Paritas induk memengaruhi performan waktu pengeluaran lochia.

2. Paritas induk memengaruhi performan estrus kedua pasca partus.

3. Paritas induk memengaruhi performan glukosa darah.

4. Paritas induk performan skor kondisi tubuh induk sapi perah pasca partus.

5. Paritas induk memengaruhi performan bobot tubuh induk sapi perah pasca partus.

6. Paritas induk memengaruhi performan produksi susu induk sapi perah pasca partus.

Kesimpulan: Hipotesis 1 diterima.

(Hanya untuk performan pengeluaran lochia, estrus kedua pasca partus, glukosa darah, skor kondisi tubuh, bobot tubuh dan produksi susu).

5.2. Hipotesis 2

Beberapa performan reproduksi yang menunjukkan perbedaan antar paritas induk berpengaruh terhadap penyusunan formulasi days open pada masing-masing paritas induk sapi perah Fries Holland.

Penunjang:

1. Performan pengeluaran lochia berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

2. Performan estrus kedua pasca partus berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

3. Performan glukosa darah berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

4. Performan skor kondisi tubuh berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

5. Performan bobot tubuh berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

6. Performan produksi susu berpengaruh terhadap penyusunan formulasi masa kosong (days open).

Kesimpulan: Hipotesis 2 diterima.

5.3. Hipotesis 3

Paritas kedua memberikan masa kosong (days open) optimal induk sapi perah Fries Holland.

Penunjang:

1. Masa kosong (days open) paritas induk kedua memberikan hasil optimal (86,23 hari) dibanding masa kosong (days open) paritas induk kesatu (106,07 hari).

2. Masa kosong (days open) paritas induk ketiga (89,23 hari) tidak berbeda dengan masa kosong (days open) paritas induk kedua.

Kesimpulan : Hipotesis 3 diterima.

0 komentar: